Jumat, 27 Maret 2009

e.colli dan tinja

Dari sekitar enam miliar penduduk dunia, sedikitnya 1,1 miliar tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Di Indonesia, diperkirakan 50% dari penduduk atau sekitar 100 juta penduduk juga mengalami hal yang sama. Di Jakarta, misalnya, baru-baru ini dilaporkan air tanahnya sudah terkontaminasi bakteri E-coli dan tinja. Selain itu, di beberapa daerah, airnya juga sudah tercemar logam berat.
Mendapatkan air bersih, sehat, dan layak minum saat ini memang tidak mudah lagi. Ada air jernih, tetapi ternyata tinggi kandungan zat berbahyanya.Ada juga air yang tidak mengandung zat berbahaya tetapi terlihat keruh sehingga membuat orang enggan meminumnya.

E-coli dan tinja
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta melaporkan 80% sampel air tanah di lima wilayah yang terdiri dari 75 sumur di 75 kelurahan di Jakarta tercemar bakteri E-coli. Berdasarkan hasil pengambilan sampel dan pemeriksaan di laboratorium lingkungan BPLHD di 75 lokasi tadi, terjadi peningkatan jumlah wilayah dengan kadar coliform (tercemar tinja) serta bakteri fecal coli yang melebihi ambang batas. Wilayah yang melebihi ambang batas untuk coliform meningkat dari 61% menjadi 67%. Sedangkan bakteri fecal coli meningkat dari 61% menajdi 64%. Bahkan hasil penelitian terbaru menunjukkan, suatu daerah di Jakarta Utara memiliki kadar coliform sebanyak 98%. Padahal setengah dari penduduk Jakarta menggunakan air tanah untuk keperluan rumah tangga, seperti air minum, mandi, mencuci, dan memasak. Kondisi ini tentu memprihatinkan, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Sementara pasokan air dari PDAM dan kedua mitra asingnya hanya menjangkau 55% wilayah DKI jakarta.
Selain E-coli sebagai parameter mikrobiologi, hasil sampel parameter kimia dan fisika juga memperlihatkan kondisi air tanah di beberapa lokasi di Jakarta buruk. Beberapa zat kimia anorganik,seperti besi (Fe) dan mangan (Mn) ditemukan melebihi ambang baku mutu di beberapa lokasi tertentu. Terdapat pula satu titik dengan kandungan fluor melebihi ambang baku mutu. Selain itu terdapat pula lokasi denagn kadar keasaman (pH) yang melampaui batas baku mutu, yaitu dari 6-9, juga kandungan detergen yang melebihi ambang baku mutu. Air tanah umumnya tercemar oleh rembesan dari septic tank yang bisa disebut black water dan juga pencemaran dari air laut akibat intrusi ataupun sedimentasi. Sedangkan sumber pencemaran sumur air tanah antara lain dari septic tank, tempat sampah, industri, salon kecantikan, bengkel, serta saluran got dan sungai. Saat ini sumber pencemar nomor satu di DKI Jakarta adalah limbah domestik. Limbah inilah yang mendominasi turunnya kualitas air bawah tanah. Di Jakarta kontribusi limbah domestik berkisar antara 70%-80% dari keseluruhan limbah.
Read More..

oraganik utk tanah

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.

Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.

Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal dari bagian batuan.

Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O.

Bahan Organik bisa Membantu Biota Tanah

Secara umum, pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Bahan organik merupakan sumber energi dan bahan makanan bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Mikroorganisme tanah saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan bahan organik karena bahan organik menyediakan karbon sebagai sumber energi untuk tumbuh.

Kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik meningkat. Bahan organik segar yang ditambahkan ke dalam tanah akan dicerna oleh berbagai jasad renik yang ada dalam tanah dan selanjutnya didekomposisisi jika faktor lingkungan mendukung terjadinya proses tersebut. Dekomposisi berarti perombakan yang dilakukan oleh sejumlah mikroorganisme (unsur biologi dalam tanah) dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Hasil dekomposisi berupa senyawa lebih stabil yang disebut humus. Makin banyak bahan organik maka makin banyak pula populasi jasad mikro dalam tanah.

Bahan Organik dapat Memperbaiki Struktur tanah

Salah satu peran bahan organik yaitu sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah. Menurut Arsyad (1989) peranan bahan organik dalam pembentukan agregat yang stabil terjadi karena mudahnya tanah membentuk kompleks dengan bahan organik. Hail ini berlangsung melalui mekanisme:

1. Penambahan bahan organik dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tanah, diantaranya jamur dan cendawan, karena bahan organik digunakan oleh mikroorganisme tanah sebagai penyusun tubuh dan sumber energinya. Miselia atau hifa cendawan tersebut mampu menyatukan butir tanah menjadi agregat, sedangkan bakteri berfungsi seperti semen yang menyatukan agregat.

2. Peningkatan secara fisik butir-butir prima oleh miselia jamur dan aktinomisetes. Dengan cara ini pembentukan struktur tanpa adanya fraksi liat dapat terjadi dalam tanah.

3. Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan bagian-bagian pada senyawa organik yang berbentuk rantai panjang.

4. Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antar bagian negatif liat dengan bagian negatif (karbosil) dari senyawa organik dengan perantara basa dan ikatan hidrogen.

5. Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antara bagian negatif liat dan bagian positf dari senyawa organik berbentuk rantai polimer.

Read More..

Jumat, 13 Maret 2009

tugas Tanah2

Air

Air merupakan kebutuhan dasar semua makhluk hidup. Tanpa air maka tidak akan ada kehidupan, karena air merupakan sumber salah satu sumber kehidupan. Air kita guakan untuk minum, memasak, mandi, dan kebutuhan primer lainnya. Tapi sayangnya sekarang ini, kesadarn manusia akan menjaga kualitas air sangat kurang sekali. Kita menggunakan air, tapi kita juga yang mencemarinya.

Aktifitas manusia sering menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Seperti limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian. Dan tentunya kita harus segera mengambil tindakan untuk menanggulangi pencemaran tersebut, yaitu dengan mengolah air limbah.
Menurut siklus hidrologi, air itu tetap atau konstan. Tapi karena pencemaran, kualitas air menjadi menurun. Contoh kasus, di perkotaan sekarang ini, pencemaran sudah melebihi ambang batas. Bukan hanya air permukaan seperti sungai yang tercemar, tetapi air tanah pun juga ikut tercemar. Dibawah ini bisa kita liat bagaimana skema pencemaran air tanah:

Ini membuat air bersih menjadi langka, dan pastinya ini sangat merugikan bagi kita, khususnya yang tinggal diperkotaan tersebut.
Tapi sekali lagi, semua itu belum terlambat untuk kita perbaiki. Kita dapat mencegahnya dan menanggulanginya, yaitu dengan mengolah air limbah tersebut.
Limbah domestik seperti sampah, detergen, dan tinja merupakan limbah yang banyak mencemari air permukaan maupun air tanah. Kita bisa mencegah dan menanggulangi limbah domestic ini dengan cara membuang sampah pada tempatnya, menghemat pengguanaan detergen dan juga dengan cara pengolahan limbah domestic secara komunal seperti bagan dibawah ini:


Limbah industri baik itu industri kecil, menengah apalagi besar itu sebenarnya harus mempunyai pengolahan limbah. Industri kecil dan menengah bisa menggunakan pengelohan limbah yang berteknologi sederhana. Tapi karena banyaknya industri tersebut dan sedikitnya yang mempunyai pengolahan limbah, ini membuat potensinya dalam mencemari lingkungan menjadi besar. Dibawah ini bagan pengolahan limbah cair industry kecil yang bisa dijadikan alternatif bagi industri kecil/menengah dalam pengolahan limbahya:


Untuk industri besar, itu wajib punya instalasi pengolahan limbah, karena pada umumnya industri besar banyak menghasilkan limbah berbahaya dan beracun atau sering disebut dengan limbah B3. Limbah B3 ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Dibawah ini digambarkan bagaimana proses pengolahan limbah B3:

Sebenarnya untuk pengolah limbah industri ini tidak perlu pengolahan yang canggih dan mahal, tapi pengolahan yang tepat dan efektif, contoh seperti didesa Sukaregang Garut, Jawa Barat yang menggunakan teknologi CHROME RECOVERY dalam pengolahan limbah.

Pada intinya langkah awal dalam menyelamatkan kualitas air, dimulai dari diri kita sendiri dengan meningkatkan kepudilian kita terhadap lingkungan dan air. Kita manusia memang mencemari air, tapi kita juga bisa menyelamatkan air. Mari kita kelola limbah agar dampaknya terhadap lingkungan dan air sangat kecil.



Pergerakan Air di dalam Tanah

Saat air hujan jatuh ke daratan/tanah, maka ada dua hal yang akan terjadi pada air tersebut:
1. Air akan mengalir dipermukaan tanah tersebut.
2. Air akan bergeraka masuk ke dalam tanah.

Pergerakan air di dalam tanah itu dipengaruhi oleh tekstur, jenis dan ukuran partikel tanah tersebut.


Partikel dalam tanah ada 3, seperti gambar dibawah ini:

Pergerakan air pada sandy, itu lebih cepat dibandingkan pada partikel tanah silt dan clay yang paling lambat. Itu disebabkan karena ukuran dan kerapatan antar partikel tanah. Pada partikel tanh clay, itu lebih halus dan rapat sehingga menyebabkan pergerakan air kebawah lambat.


Pergerakan air tidak selalu lurus kebawah, dan arah pergerakannya bisa kemana saja, itu disebkan oleh bentuk butiran tanah, daya kapilaritas & gativitas dan adanya penghalang seperti batu yang tak bisa dilewati air.


Dan semua pergerakan tersebut biasa disebut:

Air bisa membawa nutrisi bagi tanah yang dapat menyuburkan tanah tersebut, dan bisa juga membawa kontaminan-kontaminan yang dapat mencemari tanh dan air tanah yang terkandung di dalamnya.

Read More..

Rabu, 11 Maret 2009

Tugas_Tanah

Konsep Pengelolaan Saluran Pembuangan Tinja Dan Limbah Cair

Tinja dan limbah cair merupakan bahan buangan yang timbul karena adanya kehidupan manusia sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Tinja juga merupakan bahan buangan yang sangat dihindari oleh manusia karena dapat mengakibatkan bau yang sangat menyengat dan sangat menarik perhatian serangga, khususnya lalat, dan berbagai hewan lain seperti anjing, ayam, dan tikus. Apabila pembungan tinja dan limbah cair tidak ditangani sebagaimana mestinya maka dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran permukaan tanah serta air tanah, yang berpotensi menjadi penyebab timbulnya penularan berbagai macam penyakit saluran pencemaan.
Untuk menghindari berbagai macam dampak negatif pada kehidupan manusia dan lingkungan, penanganan tinja dan limbah cair ini dilakukan dengan teknik dan prosedur yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu sanitasi dan kesehatan lingkungan. Penanganannya yaitu dengan membuat konsep pengelolaan saluran pembungan tinja dan limbah cair dengan mendesain tangki septik di gang/jalan di sekitar daerah tersebut. Perencanaan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah lingkungan hidup dan masalah kesehatan masyarakat sekitar.

Tangki septik digunakan untuk mengolah limbah cair rumah tangga. Prinsip kerja tangki septik filter up flow hampir sama dengan tangki septik biasa, yakni terdiri dari bak pengendap, dan ditambah dengan suatu filter yang berisi dengan kerikil atau pecahan batu. Penguraian zat organik dalam limbah cair atau tinja dilakukan oleh bakteri anaerobik. Bak pengendap terdiri dari dua ruangan, yang pertama berfungsi sebagai bak pengendap pertama, pengurai lumpur (sludge digestion) dan penampung lumpur. Sedangkan bak kedua berfungsi sebagai pengendap dan penampung lumpur yang tidak terendapkan di bak pertama dan luapan air dari bak pengendapan dialirkan ke media filter dengan arah aliran dari bawah ke atas.

Perhitungan Saluran Pembuangan Tinja dan Limbah Cair
Jumlah penghuni tiap rumah kurang dari lima orang. Jika tangki septik yang direncanakan digunakan untuk menampung sebanyak empat rumah dengan penghuni sebanyak 18 orang. Kuantitas tinja dan air seni yaitu sebanyak 1,57 ltr/orang/hari, sedangkan air yang digunakan dalam menyiram kloset yaitu sebanyak 12 ltr/org/hari, maka limbah yang dihasilkan yaitu:

Q Tinja dan air seni =18 orang × 1,57 ltr/orang/hari = 28,26 ltr/hari =0,02826 m3/hari

Q Air = 18 orang × 12 ltr/org/hari = 216 ltr/hari = 0,216 m3/hari

Vol. Tangki Septik =La × Tinggi =(P × L) T =(7,4 × 1,0) 4 =29,6 m3
Umur Rencana Tangki Septik (UR) = = 1047 hari = 2,9 tahun.
Faktor yang mempengaruhi

Faktor –faktor penyebab tidak atau terjadinya pencemaran limbah cair terhadap air anah, sebagai berikut:
1. Ketebalan atau kedalaman zona aerasi dari sumur. Semakin dalam atau tebal zona aerasi, maka semakin kecil potensi terjadinya pencemaran terhadap sumur.
2. Permeabilitas tanah, merupakan kemampuan batuan atau tanah untuk melewatkan cairan, terutama air, minyak dan gas.
3. Tekstur tanah, merupakan pembagian ukuran butir tanah. Tekstur tanah dikatan baik apabila komposisi antara pasir, debu, dan litany hampir seimbang.

Daftar Pustaka

Sartika, Ratu Ayu Dewi, Yvonne M. Indrawani, Trini Sudiarti. 2005. ANALISIS MIKROBIOLOGIESCHERICHIA COLI O157:H7 PADA HASIL OLAHAN HEWAN SAPI DALAM PROSES PRODUKSINYA. Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia.

Uray. 2008. Pencemaran lingkungan.
http://informasitender.blogspot.com./2008/04/pencemaran-lingkungan.html.
Diakses pada tanggal 24/02/09.
Read More..

Selasa, 10 Maret 2009

Tugas_Mikroo

Jamur Shiitake

Jamur Shiitake merupakan tumbuhan jamur kelompok Basidiomycota. Struktur tubuh Basidiomycota adalah multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa vegetatif terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya). Jalinan hifa generatif ada yang membentuh tubuh buah. Tubuh buah disebut basidiokarp.


Gambar Jamur Shiitake


Ciri-ciri jamur Shiitake ini adalah sebagai berikut:

· Merupakan organisme eukariotik, dinding sel umumnya terdiri atas selulosa atau zat kitin

· Makanan yang disimpan dalam bentuk glikogen

· Bersifat heterotof / tidak memiliki kloroplas

· Menghasilkan spora

· Tubuhnya berupa multiseluler

· Berukuran makroskopik

· Hidup secara saprofit

· memperbanyak diri secara seksual dan aseksual

· Tubuhnya belum memiliki organ akar batang dan daun sejati sehingga tubuhnya dikategorikan sebagai telus berbentuk hifa yang bercabang-cabang.

Habitat jamur ini, dia hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup. Jamur yang bersifat saprofit memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya, serasah (ranting dari daun yang telah gugur), daun, pakaian, serbuk gergaji dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (dekopomser) utama. Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan pembusukan.

Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual adalah dengan membentuk spora konidia, kotak spora yang disebut sporangium. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Reproduksi seksual terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda, dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singami terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel).

Jamur Shiitake adalah sejenis jamur yang mempunyai prospek yang cerah. Jamur ini mempunyai peluang pasar domestik dan global, dapat dimanfaatkan sebagai obat dan dapat sebagai makanan. Sedangkan bagi lingkungan sendiri jamur shitake ini berperan sebagai dekomposer.


Daftar Pustaka

Ikka, Akko. 2009. Fungi. http://akko-ikka.blogspot.com/2009/02/fungi.html.

Diakses tanggal 6 Maret 2009.

Surat. 2008. Budidaya-jamur shiitake.

http://suratsemesta.wordpress.com/2008/09/30/budidaya-jamur-shiitake/.

Diakses tanggal 6 Maret 2009.

Read More..